Hari-hari belakangan ini mungkin kecoak menjadi binatang yang paling banyak disebut di internet. Ini menyusul kisah Vyna Girilaw yang mengaku mengigit kecoak saat makan di Holycow! Steakhouse By Chef Afit.
Ya, mungkin siapapun akan jijik jika kecoak berseliweran di sekitarnya, apalagi saat sedang makan. Bau kecoak yang khas dan 'hobinya' bermain di selokan dan tempat sampah membuat nafsu makan hilang.
Dirangkum detikHealth, berikut ini sejumlah fakta-fakta penting kaitan kecoak dan kesehatan yang bisa menambah pengetahuan Anda:
Bisa Usir Kuman Super
Oke, kecoak memang identik dengan jorok, namun tahukah Anda bahwa kecoak sering membersihkan tubuhnya sendiri agar selalu bersih. Para ahli dari Nottingham University juga mengungkap kecoak mempunyai lebih banyak manfaat dibanding risiko kesehatan. Sampel jaringan yang diambil dari otak dan sistem saraf kecoak menunjukkan sedikitnya ada 9 kandungan senyawa yang bersifat toksik atau beracun bagi bakteri.
Senyawa itu bahkan diklaim mampu membunuh hingga 90 persen bakteri super termasuk Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) dan Escherichia coli.
Bisa Menyebabkan Alergi
Kecoak Amerika (Periplaneta americana) dan kecoak Jerman (Blatella germanica) paling memungkinkan menyebabkan alergi. Sebagian besar alergen kecoa berasal dari kotoran yang disebut dengan frass. Alergen ini mirip dengan tungau debu yang bisa masuk ke selaput lendir mata, hidung dan paru yang memicu terjadinya reaksi alergi.
Ukuran dari alergen kecoa ini berkisar antara 1-20 mikron. Untuk mendiagnosis alergi kecoa dilakukan dengan cara yang sama yaitu menggunakan tes alergi. Uji kulit merupakan salah satu cara yang paling akurat dan murah, selain menggunakan tes darah untuk mengetahui terhadap kecoa.
Berisiko Menularkan Penyakit Saluran Cerna
dr Chabib Afwan saat menjadi Deputi Zoonosis Kementerian Koordinasi Kesejahteraan Rakyat pernah menjelaskan karena kecoak hidup di tempat-tempat yang kotor, maka berisiko menularkan penyakit saluran cerna, terutama diare. Kecoak juga dapat menyebarkan bakteri-bakteri seperti Salmonella dan sebagainya.
Sementara Dr drh Upik Kesumawati Hadi, MS, ahli parasitologi dari Departemen Ilmu Penyakit Hewan Institut Pertanian Bogor mengatakan kebiasaan kecoak membersihkan diri bisa membuat telur cacing yang menempel di permukaan tubuhnya masuk ke dalam tubuh kecoak, termasuk kuman dan bakteri yang banyak beredar di tempat tinggalnya.
Untuk mencegah penularan penyakit akibat kecoak, cara terbaik adalah menjaga hidup bersih dengan selalu mencuci tangan sebelum makan dan memastikan makanan disimpan di tempat tertutup. Yang tak kalah penting, kebersihan lingkungan harus selalu dijaga.
Jadi Obat
Meski kecoak bisa menimbulkan penyakit, namun nyatanya binatang yang satu ini juga diyakini sebagai obat sejumlah penyakit. Konon sakit perut, sakit jantung dan liver bisa diobati menggunakan ekstrak kecoak.
Karena itu di China, ratusan industri farmasi mencari-cari kecoak diambil ekstraknya. Bahkan hal ini kemudan melahirkan peternakan kecoak di negeri tersebut.
Sering Salah Masuk ke Kuping Manusia
Kecoak adalah salah satu binatang yang ditemukan sering nyasar di kuping manusia. Hal ini misalnya dialami pria yang hanya disebut Mr Li dari China. Dia terbangun di tengah malam karena telinga kanannya terasa sakit dan gatal.
Li kemudian mendatangi Chang'an Xiaobian Hospital, Dongguan, Provinsi Guangdong dan ditangani seorang dokter bernama Yang Jing. Ternyata di dalam kuping Li bersemayam kecoa yang panjangnya sekitar 0,3 inci. Yang mengejutkan, lebih dalam di lubang telinga terdapat 25 ekor bayi kecoa. Hii..
sumber : health.detik.com
No comments:
Write comments